Selamat Datang Di Website Resmi KUA Kec. Anggana Kab Kutai Kartanegara, Prop. Kalimantan Timur

Sabtu, 30 Oktober 2010

Haji dan Campur Tangan Allah

Madinah (MCH)-- Melaksanakan ibadah haji memang merupakan suatu perjalanan spiritual yang syarat makna. Terkadang sesuatu yang dianggap lancar-lancar saja justru timbul persoalan di Tanah Suci, begitu juga sebaliknya. Banyak hal-hal yang tak terduga terjadi dalam beribadah haji.

Seperti dituturkan Direktur Pelayanan Haji Kementerian Agama, Zainal Abidin Supi yang mengaku banyak persoalan penyelenggaraan haji yang benar-benar tak pernah diduga sebelumnya. Dalam melaksanakan haji, semua tak bisa menafikan "campur tangan" Allah SWT.


"Karenanya, seringkali selalu ada hal-hal yak terduga dalam penyelenggaraan ibadah haji. Seperti juga masing-masing orang seringkali mengalami hal-hal tak terduga," kata Supi saat ditemui wartawan di Kantor Misi Haji Indonesia, Sabtu (30/10/2010).

Contoh teranyar adalah dialami jamaah kloter 12 Batam, Kepulauan Riau yang mengalami kehilangan koper sebanyak 19 buah. Para jamaah pun sudah bersusah payah mencari di mana saja, namun hasilnya masih tetap nihil. Para jamaah pun kemudian mengadu kepada Allah. Mereka menggelar doa dan zikir bersama. Bak gayung bersambut, doa dan zikir para jamaah pun dibayar kontan. Semalam setelah acara doa dan zikir bersama, koper para jamaah ditemukan di hotel yang tak jauh dari tempat mereka menginap.

"Mungkin ini jawaban dari Allah," kata H Darwisol saat ditemui di Hotel Majd Plaza Jumat 29 Oktober malam. Tak hanya dapat koper, para jamaah pada pagi hari sebelum koper diberikan juga sudah sempat menerima bantuan uang kerohiman dari Daker Madinah sebesar 200 riyal. Koper kembali, uangpun dikantongi. Alhamdulillah...

Hal di luar dugaan juga terjadi pada jamaah kloter 21 Ujungpandang. Setelah tertahan selama 12 jam di Terminal Hijrah Madinah, para jamaah Sulawesi Selatan itu tetap bersabar menunggu. Ternyata kesabaran para jamaah itu berbuah manis. Mereka ditempatkan di Hotel Dyar Salam yang merupakan kawasan markaziyah (dekat dengan nabawi).

Padahal, waktu kedatangan jamaah UPG 21 itu sudah masuk peak seasons di mana para pengusaha hotel akan meningkatkan harga kamar hingga berlipat-lipat. "Biasanya kalau peak seasons seperti sekarang agak sulit ditempatkan di markaziyah karena bersaing dengan negara lain," ujar Wakadaker Madinah bidang perumahan Mucholi Djimun dalam sebuah kesempatan.

Itu cerita-cerita yang tentu ada campur tangan Allah di dalamnya. Ada lagi cerita kesedihan jamaah yang tersesat. Seorang jamaah asal Ciamis Jawa Barat tersesat lantaran dirinya sedikit sombong karena merasa masih muda. "Saya tadi memang takabur. Masak sih nyasar cuma deket, jadi saya pikir tak usah bawa identitas," ujarnya saat dijemput petugas Daker Madinah. Sombong memang salah satu sifat yang harus dijauhi apalagi di Tanah Suci.

Banyak cerita-cerita lainnya, seperti pasien sakit jiwa yang ternyata memiliki ilmu hitam saat berada di Tanah Air. Tentu semua itu untuk diambil ibrohnya (pelajaran) bagi para jamaah yang akan atau sedang berangkat ke Tanah Suci. Wallahu`alam bishowab. (ahmad dhani/mch madinah)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar